RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : 15. Memahami sastra Melayu klasik
Kompetensi dasar :15.2 Menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra
Melayu klasik
lokasi
Waktu : 2 x 40 menit
A.
Tujuan
Pembelajaran :
Siswa dapat:
1. Menemukan
nilai-nilai dalam karya sastra Melayu Klasik
2. Membandingkan
nilai-nilai dalam sastra Melayu Klasik dengan nilai-nilai masa kini
B.
Materi
Pembelajaran :
Guru menjelaskan
SASTRA
MELAYU KLASIK
a.
Perbedaan sastra Melayu klasik dan sastra baru
1.Sastra
Melayu klasik/lama :
1)
Puisi
berbentuk terikat dan kaku
2)
Bersifat
statis
3)
Cerita
berkisah kerajaan,istana sentris, bersifat feodal
4)
Bentuknya
hikayat, tambo, dongeng, pembaca dibawa ke alam khayal
5)
Dipengaruhi
kesusastraan Hindu dan Arab
6)
Cerita
sering bersifat anonym
2.
Sastra baru :
1)
Puisi
bersifat bebas, baik bentuk maupun isi
2) Bersifat dinamis
3) Cerita seputar masyarakat sentris (
kehidupan masyarakat sehari-hari)
4) Bentuknya roman, novel, cerpen,
kisah, drama, berlandaskan pada dunia yang nyata
5) Dipengaruhi oleh kesusastraan barat
6)
Diketahui
siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas
b.
Jenis-jenis karya sastra melayu klasik/lama :
1)
Mantra (puisi yang berisi dunia gaib)
2)
Pantun
3)
Pantun berkait/seloka (setiap bait saling berkaitan )
4)
Talibun (pantun yang berisi enam,delapan,sepuluh baris)
5)
Pantun kilat/karmina (pantun dua baris)
6)
Purindam/sajak peribahasa (pantun berisi dua baris)
7)
Syair
8)
Peribahasa
9)
Teka-teki
10)
Hikayat
11)
Cerita sejarah/tambo
12)
Dongeng (mite,sage,fabel,legenda,dongeng lucu)
1. Nilai-nilai karya sastra Melayu
klasik :
c. Nilai-nnilai yang terkandung dalam karya sastra melayu
kelasik
1) Nilai
budaya
Nilai yang
berhubungan dengan budaya melayu.
2) Nilai
moral
Nilai yang
berhubungan dengan masalah moral.
3) Nilai
agama
Nilai
yang berhubungan dengan masalah keagama
4)
Nilai pendidikan
Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan
5)
Nilai psikologis
Nilai
yang berhubungan dengan sifat kejiwan manusia.
6)
Nilai sosial
Nilai
yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat.
C.
Metode
Pembelajaran
Metode
pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran CTL tipe Inquiry.
Metode inquiry adalah metode yang mampu
menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama
belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif
(Mulyasa , 2003:234). Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta
didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain
pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan
kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan,
memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban
memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan
menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.
Langkah-langkah
pembelajaran.
- Menyadarkan peserta didik bahwa mereka memiliki keingintahuan terhadap sesuatu.
- Perumusan masalah yang harus dipecahkan peserta didik.
- Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis.
- Mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis.
- Menarik kesipulan jawaban atau generalisasi.
- Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari situasi baru.
Kelebihan dari Metode Pembelajaran
Inkuiri
- Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
- Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
- Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
- Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
- Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
- Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
- Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
- Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
- Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
Kelemahan dari Metode Pembelajaran
Inkuiri
- Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
- Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.
- Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
- Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
- Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
- Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
- Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
- Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
- Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.
D.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu
klasik
|
Contoh Karya sastra Melayu klasik : nilai-nilai
(budaya, moral, agama)
|
Siswa dapat Menemukan
nilai-nilai dalam karya sastra Melayu Klasik
|
E. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal
1. Pembukaan
1) Penyampaian motivasi.
2) Penyampaian tujuan
pembelajaran
b.
Kegiatan inti
1.
Guru menjelaskan penegertian sastra
melayu klasik;
2.
Guru menjelaskan jenis-jenis karya sastra melayu
klasik;
3.
Guru menjelaskan unsur intrinsik karya sastra melayu
kelasik;
4.
Guru menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra melayu klasik;
5. Guru menjelaskan perbandingan nilai yang
terkandung dalam karya melayu kelasik dengan dengan kehidupan masa kini.
b.1 kegiatan
evaluasi
1.
Guru memberikan sebuah contoh karya sastra melayu
kelasik
2.
Guru menugaskan masing-masing sisiwa untuk membaca dan kemudian mengamati contoh karya sastra yang diberikan guru.
2. Siswa ditugaskan untuk menentukan unsur intrinsik, nilai-nilai dan membandingkan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra melayu kelasik dengan kehidupan masa kini.
3. Guru melakukan Tanya jawab terhadap siswa sebagai tindak lanjut terhadap tugas yang diberikan
2. Siswa ditugaskan untuk menentukan unsur intrinsik, nilai-nilai dan membandingkan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra melayu kelasik dengan kehidupan masa kini.
3. Guru melakukan Tanya jawab terhadap siswa sebagai tindak lanjut terhadap tugas yang diberikan
c.
Kegiatan Akhir
1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan
1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan
3.
guru memberikan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar
kelas, di rumah, atau tugas.
E.
Sumber
Belajar :
Makalah
Karya satra
Melayu klasik (
http://melayuonline.com)
F.
Penilaian
1.
Teknik : Tes tulis
2.
Bentuk Instrumen : Uraian
3.
Soal / Instrumen :
1) Apa
saja unsur interinsik dari contoh karya sastra yang diberikan !
2) Jelaskan
nilai-nilai yang terkandung didalam karya sastra tersebut !
3) Bagaimana
bentuk perbandingan antara nilai yang terkandung dalam karya sastra melayu
tersebut dengan kehidupan masa kini!
Mengetahui
|
|
Kepala SMK Griya Husada
|
Guru Mata Pelajaran
|
Sumbawa
|
|
|
|
Syamsul Fahmi, S.Pd.
|
Has’ad Rahman Attamimi.
|
NIP.
|
NIP.
|